Hubungan Penerapan Unsafe Action Dengan Kejadian Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Bagian Jaring PT. Arteria Daya Mulia
DOI:
https://doi.org/10.31943/afiasi.v10i2.509Keywords:
Unsafe Action , Kecelakaan Kerja, Keselamatan Kerja, Budaya KeselamatanAbstract
Kecelakaan kerja merupakan salah satu indikator penting dalam sistem keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang mencerminkan efektivitas pengendalian risiko di lingkungan industri. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara perilaku tidak aman (Unsafe Action) dengan kejadian kecelakaan kerja pada bagian produksi jaring PT. Arteria Daya Mulia. Metode yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan desain cross-sectional. Data dikumpulkan melalui kuesioner kepada 67 pekerja dan dianalisis menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara Unsafe Action dengan kejadian kecelakaan kerja (p = 0,021). Sebanyak 55,3% pekerja dengan tingkat Unsafe Action tinggi tercatat pernah mengalami kecelakaan kerja, dibandingkan dengan hanya 24,1% pada kelompok Unsafe Action rendah. Fenomena ini sejalan dengan teori Heinrich dan model Swiss Cheese dari James Reason yang menekankan peran dominan perilaku kerja dalam terjadinya kecelakaan. Di area produksi, Unsafe Action umumnya terjadi saat pekerja menangani mesin tenun jaring tanpa prosedur pengamanan, seperti melepas pelindung mesin atau melakukan perbaikan tanpa mematikan sumber daya listrik. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pengendalian terhadap Unsafe Action , penguatan budaya keselamatan kerja, serta peningkatan pelatihan dan pengawasan menjadi langkah krusial dalam upaya pencegahan kecelakaan kerja di lingkungan industri manufaktur.








