Studi Kualitatif Pengaruh Knowledge Sharing Terhadap Kinerja Pegawai Di Puskesmas Malili Kabupaten Luwu Timur
DOI:
https://doi.org/10.31943/afiasi.v10i2.511Keywords:
knowledge sharing, kinerja pegawai, Puskesmas, pelayanan kesehatan primer, studi kualitatifAbstract
Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan primer memiliki peran strategis dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Kinerja pegawai yang optimal sangat diperlukan dalam mendukung efektivitas layanan, terlebih di wilayah dengan keterbatasan sumber daya seperti Puskesmas Malili. Salah satu pendekatan yang diyakini dapat memperkuat kinerja adalah knowledge sharing, yaitu proses pertukaran informasi, pengalaman, dan keterampilan antarpegawai dalam organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi bentuk praktik knowledge sharing, pengaruhnya terhadap kinerja, serta faktor-faktor yang mendukung dan menghambat implementasinya di Puskesmas Malili. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain deskriptif. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan telaah dokumen, dengan delapan informan yang dipilih secara purposif mewakili peran manajerial, teknis, dan administratif. Analisis dilakukan secara tematik menggunakan model Miles dan Huberman, serta validasi dilakukan melalui triangulasi sumber dan metode. Hasil penelitian menunjukkan bahwa knowledge sharing di Puskesmas Malili dilakukan secara formal (melalui briefing, rapat staf, diskusi kasus) dan informal (melalui mentoring, diskusi antarstaf). Praktik ini terbukti meningkatkan efisiensi kerja, akurasi pengambilan keputusan, dan kerja sama tim. Faktor pendukung meliputi kepemimpinan yang partisipatif, forum komunikasi yang terbuka, serta budaya kerja kolektif. Adapun hambatan yang dihadapi meliputi keterbatasan waktu, resistensi individu, serta ketimpangan akses pelatihan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa knowledge sharing merupakan strategi penting dalam meningkatkan kinerja pegawai di Puskesmas, serta merekomendasikan perlunya penguatan sistem manajemen pengetahuan, pelatihan merata, dan penciptaan kebijakan internal yang mendorong budaya berbagi secara berkelanjutan.