Pengolahan Sampah Organik Menggunakan BSF Dengan Metode Pola Plasma
DOI:
https://doi.org/10.31943/afiasi.v7i3.224Abstract
Sampah organik memiliki presentase terbanyak dibandingkan dengan sampah anorganik. berdasarkan Data yang bersumber dari Kementrian Lingkungan Hidup tahun 2021 dari 212 kabupaten/ kota di Indonesia timbulan sampah sebanyak lebih dari 26 juta ton/tahun. Limbah organik yang melimpah setiap harinya dapat diolah dengan berbagai cara. Salah satunya adalah dengan cara memanfaatkannya sebagai media budidaya ulat/maggot lalat BSF (Black Soldier Fly). Masyarakat di Desa Singaraja Kabupaten Indramayu masih banyak yang belum memahami cara pengolahan sampah organik menggunakan BSF. Penelitian ini bertujuan ingin mengetahui pengetahuan masyarakat mengenai sampah dan BSF serta membuat metode pengelolaan sampah organik menggunakan BSF dengan cara pola plasma. Inti pola dalam penelitian ini yaitu Bank Sampah yang ada di Desa Singaraja dan plasma pengelolaan sampah organik dengan BSF nya dibuat di 12 titik dimana masing-masing titik tersebut dibuat 2-3 plasma. Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen semu (quasi experiment) dengan pendekatan non randomized control group pretest postest design. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 30 responden menggunakan metode purposive sampling dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil penelitian diketahui hasil pretest dan posttest menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan setelah dilakukan pelatihan. Pengetahuan sampah sebelum dan sesudah pelatihan meningkat dimana p-value 0,043 dan pengetahuan BSF ada peningkatan sebelum dan sesudah pelatihan dimana nilai p-value 0,017. Secara umum, hasil kegiatan ini memberikan alternatif baru untuk membuat pengolahan sampah organik sehingga lebih baik lagi dalam menangani permasalahan sampah yang bersumber dari rumah tangga.