Analisis Pelaksanaan Program Penanggulangan Tuberkulosis pada Puskesmas Kuta Alam Tahun 2023.
DOI:
https://doi.org/10.31943/afiasi.v9i2.356Keywords:
Input, Output, Pelaksanaan Program Penanggulangan TBC, dan ProsesAbstract
Tuberculosis (TBC) masih menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat di dunia. Menurut WHO secara global pada tahu 2022 diperkirakan 10 juta orang meninggal dengan Tuberculosis (TB). setara dengan 132 kasus per 100.000 penduduk. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui evaluasi pelaksanaan program penanggulangan TBC di wilayah kerja Puskesmas Kuta Alam Tahun 2023. Penelitian ini bersifat kualitatif yang dilaksanakan pada tanggal 24-31 Juli tahun 2023 dengan jumlah informan 4 orang. Data utama penelitian ini adalah data primer dilengkapi dengan data sekunder. Data sekunder di ambil dari Puskesmas Kuta Alam. Data primer didapatkan dengan melakukan wawancara mendalam (Indepth Interview) kepada Kepala Puskesmas, PJ Program TBC dan pasien penderita TBC, dianalisis menggunakan metode triangulasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa belum terdapat kebijakan khusus di Puskesmas Kuta Alam, pendanaan kegiatan Program berasal dari dana BOK, angka keberhasilan pengobatan sudah 100%, tidak mencapai standar nasional pada Angka Penemuan Kasus (CDR), ketidakstabilan Angka Notifikasi Kasus (CNR), penurunan Angka Penjaringan Kasus dari tahun ke tahun yang mengakibatkan kurang optimalnya pelaksanaan program penanggulangan TBC yang berjalan di Puskesmas Kuta Alam. Kepada pihak Puskesmas yaitu meningkatkan pelaksanaan program penanggulangan TBC khususnya pada penyuluhan tentang TBC, menambah jumlah SDM agar memadai dan fokus dalam penanganan TBC. Pada Dinas Kesehatan perlu memperbanyak sosialisasi langsung maupun tidak langsung kepada masyarakat sehingga mampu meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat secara umum tentang TBC dan bahayanya TBC.